Produk

Dumaha Ramadan Ma Ra
Firkal merupakan anak yang baik, rajin, dan suka membantu orang tuanya di rumah. Kini Firkal berusia tujuh tahun. Membersihkan lingkungan tempat tinggal dan tempat ibadah sudah menjadi tradisi dalam menyambut bulan Ramadan di kampung.

Hetaka se Katala
Hetaka adalah seekor burung mandar gendang. Burung itu sangat baik dan suka menolong. Ia memiliki suara mirip gendang. Namun, ia tidak bisa terbang. Katala adalah seekor burung kakatua putih. Ia burung yang baik, tetapi ceroboh. Hetaka dan Katala berteman baik.

Loreng Sira
Bura adalah kucing khas Pulau Tidore. Pada suatu hari ia bermaindidekat tempat tinggalnya. Dia melihat batang kayu besar yang berlubang. Batang kayu itu berasal dari kayu yang terbakar.Karena penasaran, dia masuk. Tempat di dalam kayu itu gelap. Bura panik dan meloncat keluar.Setelah keluar dari tempat itu, bulunya berubah warna menjadi hitam.

Abah Tuanan
Abah Tuanan sangat terkenal di Tidore. Apabila terdengar bunyi “kring, kring, kring,” semua orang pasti tahu bahwa itu Abah Tuanan. Anak-anak sangat suka dengan cerita-ceritanya yang berisi nasihat. Kali ini Abah Tuanan bercerita tentang Putri Malu anak Raja Bulan yang suka menari dan memancarkan cahaya sehingga membuat Putra Malo anak Raja Matahari marah karena merasa tersaingi. Bagaimana keseruan ceritanya? Silakan dibaca ya

Kadatong Tidore
Avo, Sumae, dan Sale berkunjung ke Istana Kesultanan Tidore.Tiga anak SD itu mendapat kesempatan masuk istana. Paman Sam, petugas pelayanan tamu, membawa mereka masuk istana. Ketiga anak itu baru pertama masuk ke tempat itu. Avo seorang anak pemberani. Dia sangat bergembira, tetapi kedua temannya sangat penakut.

Gamam Ela-Ela
Apid adalah anak laki-laki berusia 7 tahun. Dia memiliki sifat yang ceria dan suka menolong. Apid memiliki teman dekat bernama Umar. Apid dan Umar biasanya pergi ke musala untuk mengaji bersama. Apid ingin memeriahkan malam Ela-Ela. Mereka berencana untuk memakai baju berwana merah, kuning, hijau, biru, dan putih.

Waya Pait
Abdul penasaran dengan batu yang bisa mengeluarkan air di Pantai Waya Pait. Karena penasaran, Abdul mengajak adiknya, Apia, untuk melihatnya, tetapi tidak mau karena takut. Abdul lalu pergi sendiri dan bertemu dengan temannya Adha. Dia lalu mengajak Adha dan keduanya pergi melihat batu itu karena temannya juga penasaran. Mereka sampai di pantai masih pagi. Sudah ada orang yang mandi. Keduanya makin penasaran, lalu berjalan ke batu itu.

Patikala Saki
Apa itu bijikala? Bijikala adalah tanaman yang digunakan untuk rempah dalam pembuatan kuah ikan yang dimakan dengan papeda atau nasi. Itu adalah resep dari Nenek yang dipakai secara turun-temurun. Tidak banyak orang yang tahu penggunaan rempah bijikala dalam kuah papeda dan cara mengolahnya. Bijikala dalam bahasa Indonesia bernama kecombrang. Masyarakat Ternate, khususnya daerah Formadiahi, menyebutnya bijikala.

Ada Pipis Suat Ni Liko Li
Mengapa harus kulit kerang? Laut Sasa yang terletak di paling selatan Kota Ternate banyak terhampar patahan kerang dan kulit kerang. Hal itu membuat Ima dan Ami mempunyai ide untuk membuat tempat pensil dari kulit kerang. Mereka membuatnya berdasarkan petunjuk yang ada dalam buku kerajinan kulit kerang.

Daria Majame Gula Oka
Saat libur sekolah tiba, Nabu yang duduk di kelas enam mengajak adiknya, Jabu, dan tiga temannya ke kebun durian. Mereka ingin makan durian bakar. Namun, untuk mendapatkan durian mereka harus memetiknya di pohon. Sementara itu, pohon durian di kebun sudah tinggi. Mereka mencoba melempar durian dengan batu, tetapi tidak bisa.

Salo Riha
Kita tidak boleh terburu-buru dalam mencoba sesuatu. Semua itu membutuhkan waktu dan proses, seperti yang tergambar dalam cerita itu, yaitu anak berusia delapan tahun tidak boleh bermain ela-ela atau obor yang menghasilkan api tanpa pengawasan orang tua.

Sa’a Do Sabeta
Naimit adalah seorang anak laki-laki, di desa waibau yang sangat menyukai papeda. Setiap hari ia memakan papeda, karna itu sudah menjadi makanan utama mereka. Di desa waibau kalau ada anak yang tidak bisa memakan papeda, dia pasti di tertawai oleh anak-anak yang lain. Naimit memiliki tiga orang teman, yaitu Naibot, Finamit dan koka. Mereka sering bermain bersama.

Gohu Tomalou
Nurlia adalah anak kampung di Tomalou, Tidore. Kampung Tomalou adalah kampung nelayan. Nurlia dan tiga temannya ingin makan gohu, makanan laut sejenis sashimi di Jepang. Mereka pergi ke pantai membawa daging ikan, bawang merah, cabai, daun kemangi, lemon, dan minyak goreng. Mereka membuat gohu, tetapi tidak berhasil. Keesokan harinya mereka mencoba lagi. Kali ini Ibu Guru Imah datang dan ikut mencoba gohu buatan mereka yang tidak berhasil.Ketika melihat ada sisa daging ikan, Ibu Guru Imah mengajarkan mereka cara membuat gohu. Gohu yang mereka buat sangat enak. Hari itu gohu buatan anak-anak dengan petunjuk dari Ibu Guru Imah habis.

Pot Ere Ona
Sebuah kaleng bekas cat dan botol plastik dibuang di tempat sampah milik Nenek Ona. Ketika dua orang kakak beradik, Jani dan Talib, melihat kaleng dan botol tersebut, mereka mengambilnya. Mereka akan menggunakan kaleng dan botol itu untuk membuat kerajinan tangan berupa pot bunga seperti yang diajarkan Ibu Guru di sekolah. Mereka memulainya dengan mencuci kaleng dan botol dengan air dan sabun hingga bersih. Kemudian, kaleng dan botol tersebut dibentuk dengan gunting menjadi beraneka macam binatang dan diwarnai dengan cat beraneka warna sehingga tampak indah. Jani membuat pot dengan hiasan gambar bunga dan Talib membuat tempat bumbu dari kaleng bekas.

Ole Bolo Nyira Bali
Abu dan Rudi adalah anak yang berusia 7 dan 8 tahun. Mereka suka membantu sesama orang. Keluarga mereka hidup sederhana di sebuah kampung. Abu mempunyai beberapa teman yang suka bermain dengannya. Abu dan temannya suka membantu orang-orang yang bekerja di tempat tinggalnya, apalagi mereka penasaran dengan kata ole bolo dan nyira bali yang sering disuarakan oleh orang tuanya. Mereka bertemu dengan pamannya. Mereka membantu pekerjaan pamannya sambil bersuara ole bolo dan nyira bali.

Tono Ya!
Tokoh dalam cerita ini adalah seorang anak laki-laki berusia 7 tahun. Ia baru mendapatkan sebuah mainan motor- motoran dan mobil-mobilan. Suatu hari, mama mengajaknya untuk berjalan kaki ke alun-alun kota Ternate. Banyak hal yang ia pelajari, yakni keharusan untuk selalu berhati-hati ketika berada di jalan raya karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang. Kemudian ia juga belajar tentang jenis kendaraan yang bisa dilihat dari jumlah rodanya.

Hula Keta Tambula
Hula keta dibuat di Tambula, Tidore. Bahan dasarnya dari singkong. Nani seorang anak SD kelas lima mencoba membuat hula keta tetapi selalu gosong. Nani kemudian didampingi ibunya membuat hula keta hingga berhasil.

Kuso Ma Rahasia
Tahukah kamu bahwa tupai itu mempunyai rahasia. Rahasianya apa? Kera dan tikus mencari tahu rahasianya. Ternyata tupai memiliki tempat rahasia untuk menyimpan makanannya. Kera heran melihat pipi tupai yang menggelembung bukan karena sakit gigi, melainkan karena pipi tupai menjadi tempat untuk menyimpan makanannya.

Loce Guae
Goyang mangga adalah kebiasaan masyarakat Tidore sejak dahulu. Man dan teman-temannya sepulang sekolah langsung ke kebun mangga milik Kakek. Tanpa meminta izin, mereka naik dan menggoyang dahan mangga. Man tidak bisa turun. Kakek datang, tetapi tidak marah, Man memanggil teman-temannya. Man dan teman-temannya meminta maaf kepada Kakek karena telah mengambil mangga tanpa sepengetahuan Kakek. Kakek memuji sikap mereka yang berani bertanggung jawab. Mereka pun pulang dengan perasaan lega.

Puput se Pipit Sari Bia
Puput dan Pipit adalah anak perempuan kembar. Mereka masih kelas 5 SD. Mereka ingin sekali makan siput. Pada hari libur mereka berdua ke pantai dan bertemu dengan Pak Nelayan. Pak Nelayan membawa mereka berdua ke hutan bakau. Di tempat itu mereka memungut siput. Pak Nelayan melarang mereka mengambil siput yang kecil karena bisa membuat siput punah. Setelah mendapat siput, Puput dan Pipit pulang ke rumah dan memberikannya kepada Ibu untuk dimasak. Akhirnya, mereka dapat makan siput.

Gahi Duria Ma Sou
Tradisi gahi duria ma sou biasanya diadakan pada pertengahan atau akhir musim durian. Sebelum tradisi dilakukan, kita harus memulai beberapa tahapan. Pertama, tofo wehe atau pembuatan rumah jaga durian. Orang yang berhak untuk melakukan proses itu adalah anak atau cucu keturunan dari pemilik durian atau orang yang ditugaskan oleh anak cucu laki-laki. Kedua, jaga durian. Ketiga gahi duria ma sou (syukuran atas hasil panen durian).

Madoto Uto Joro
Siti dan teman-temannya belajar menjaga kesuburan tanah dengan tidak memakai pupuk kimia. Siti dan teman-temannya belajar menghitung lubang tanam yang mereka buat. Mereka jadi tahu jenis tanaman tomat.

Igo Masofo Kasa?
Kebakaran di hutan Tongole menyebabkan Kuso kehabisan makanan. Ia lelah dan lapar sehingga harus pergi mencari makanan di tempat yang baru. Di tengah hutan terdekat banyak pohon kelapa, tetapi buahnya masih hijau dan belum matang. Akhirnya, Kuso pergi jauh untuk mencari makanan dan tempat tinggal yang baru.

Kapal Goba
Abi dan kakaknya, Ati, pergi ke pantai. Mereka mencari barang-barang atau benda bekas untuk dijadikan kerajinan tangan. Abi dan Ati akhirnya menemukan seruas gaba. Abi dan Ati membuat kapal kecil. Dengan bantuan Ati, kapal selesai dibuat. Abi memutuskan untuk mengecat kapalnya itu. Kapal gaba semakin bagus. Abi membawanya ke sekolah dan mendapat pujian dari teman-teman dan para guru.

Tongone Nanga Ngooto Laut Kita
Romel adalah anak yang sabar dan baik hati. Dia suka memancing ikan walaupun harus melewati lautan karena untuk memancing dia harus pergi ke Pulau Kumo. Sering kali Romel tidak dapat pergi memancing karena cuaca yang kurang baik. Namun, dia selalu berusaha agar bisa pergi memancing.

Wa Kena Bo Sero
Alat penangkap ikan tradisional sangat bermanfaat karena tidak membuat ikan menjauhi area tempat tinggal ikan dan tidak membuat habitat ikan musnah. Hindari cara menangkap ikan dengan jaring yang dapat membuat habitat ikan akan punah.

Alan Hasalamat Wwat
Alan memiliki seorang teman bernama Andi yang rumahnya dekat pesisir pantai. Alan mendengar kabar bahwa para warga mengambil pohon bakau untuk dijadikan kayu bakar. Alan sangat mengkhawatirkan rumah temannya itu. Selain itu, hewan-hewan yang tinggal di pohon bakau juga terpaksa harus mencari tempat tinggal baru.

Weka Doko Indine
Weka merupakan burung bidadari jantan yang pandai bernyanyi dan menari. Pada suatu hari suara Weka tiba-tiba menghilang. Weka sangat bersedih. Teman-temannya berusaha untuk menghibur Weka dengan berbagai cara. Akhirnya, Weka dapat bersuara kembali dan dapat menyanyi dengan indah.

Wai-wai
Tila adalah anak perempuan yang berumur 7 tahun. Dia tinggal di sebuah desa yang bernama Desa Man-gega. Tila sangat suka permainan tradisional yang dikenal dengan nama wai-wai. Mina dan Ira adalah teman sebaya dan tetangga Tila. Mereka suka permainan yang sama.

Homa Gogule de Homa Dotoko
Dina adalah anak yang ceria. Dina suka bermain cenge-cenge. Setiap bangun tidur siang, Dina selalu mengajak Gita dan Kiran bermain cenge-cenge. Gita juga sangat senang diajak bermain cenge-cenge, apalagi Kiran sangat lincah bermain cenge-cenge. Ia juga sangat aktif bergerak dan sangat menyukai bermain cenge-cenge.

Tugulufa
Di Pulau Tidore ada tempat wisata yang indah. Tempatnya ada di pantai. Jika ke sana, kita disambut makanan yang enak-enak. Ada puluhan rumah makan berjejer di sepanjang pantai. Kita bisa makan sambil melihat pemandangan laut. Apabila mau bawa pulang oleh-oleh, ada juga tempat penjualannya.

Un Salai Jin
Aku Dandi, anak pindahan dari kota dan sekarang menetap di desa. Iksar dan Fandi adalah teman-tamanku, kami sering bermain bersama. Di desa Foramadiahi masih sangat kental dengan tradisi dari nenek moyang dan di lestarikan hingga sekarang, salah satuhnya ada tarian yang menghadirkan sosok jin. Apakah teman-teman yakin sosok jin itu ada ?

Ya Jouuu Gola!
Anti seharusnya menggunakan waktu istirahat untuk membaca buku bersama Nia dan Lani. Namun, ia malah asyik bermain hujan dan tidak mendengarkannya nasihat orang tuanya. Akhirnya, Anti terpeleset dan kakinya keseleo. Gurabati, Kota Tidore, terkenal akan pengobatan tradisional untuk kaki keseleo. Apakah Anti bisa sembuh dan bersekolah kembali?

Golokoa si Nyao Toma Ngolo Moi-Moi Ua?
Para nelayan ikut menjaga ikan. Hanya ikan besar yang mereka tangkap. Aulia senang. Hari ini dia membawa pulang banyak ikan.

Bamas
Tak perlu merasa takut dan malu untuk belajar sesuatu yang baru. Meminta tolong untuk diajarkan kepada orang yang sudah tahu. Jika sudah tahu, kita bisa mengajari orang lain yang tidak tahu.

Uma Nana Rumah Kecil
Bagi Alini, Iki dan Eman, main rumah-rumahan atau uma nana sangat seru. Mereka bertiga akan bekerja sama membangun rumah kecil, membuat tungku, hingga memasak sebuah hidangan. Saat membangun rumah kecil, mereka harus memperhatikan tinggi tiang. Kalau tidak, rumah kecil mereka akan mudah roboh. Begitu juga saat menyusun batu untuk tungku.

Laka Waka
Waka adalah salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal dan nasional. Waka dikenal dengan pantai pasir putih yang indah dan air laut yang kebiruan.

Rambo Sari Rambu!
Rambo dan Jaka bermain di taman lalu lintas. Mereka berdua berhenti sebentar, kemudian ditegur oleh Polwan Onco, yang juga bibinya Rambo. Ternyata Rambo dan Jaka berhenti di tanda larangan berhenti.

Lampu Sone Yali
Kalau lampu padam jangan panik dan takut, Ibu akan datang membawa alat penerang. Alat penerang yang ada sekarang telah digunakan sejak nenek moyang kita dahulu.

Gosora se Bualawa
Om Pala dan Ci Na adalah penjual yang sukses. Om Pala pembeli cengkih dan pala. Karena ketekunan dalam berdagang dan ramah kepada pembeli, banyak pembeli senang berbelanja di warungnya.

1 2 3
Ayo Membaca
Bahan bacaan untuk anak usia pramembaca.

Tiga Sahabat dan Pohon Tumbang
Bahan bacaan untuk anak usia PAUD.

Mengunjungi Rumah Adat Sasadu
Bahan bacaan untuk anak usia SD 1, 2, dan 3.

Namo Baikole
Buku ini berisikan kumpulan cerita rakyat Tidore berbahasa Tidore dan Indonesia.

Dola Bilolo Dalil Moro Se Mangale
Buku ini berisikan kumpulan pribahasa dan pantun Tidore .

Hikayat Jojau
Buku ini berisikan kumpulan cerita rakyat Tidore berbahasa Tidore dan Indonesia.

Kabata & Cerita Rakyat Tidore
karya sastra berisi budaya sebuah bangsa baik yang diceritakan secara tersirat atau tersurat. Budaya itu dapat berupa cara hidup, nilai-nilai atau kepercayaan

Mulok Tingkat
SD Kls 4 : Ayo Berbahasa Tidore
Muatan Lokal untuk anak SD Kelas 4 Bahasa Tidore.

Kamus Dwi Bahasa Indonesai-Tidore
Kamus Dwibahasa Tidore-Indonesia ini merupakan salah satu upaya kerja Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara. Lema dalam kamus ini disusun menurut abjad, yaitu dari abjad A sampai Z dengan jumlah yang masih terbatas, yaitu berjumlah 1.167 lema

Hayal Ai Tumbak
Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama Zury dan teman-temannya (Fiky, Iki dan Ami) yang tinggal di Orimakurunga, sebuah desa kecil yang berada di pesisir pantai yang terletak di Kayoa Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan.

Nana Se Boneka Panda
Nana seorang anak perempuan yang sedari kecilnya tinggal bersama sang nenek yang pada saat itu dia tinggal terpisah dari kedua orang tua dan saudarannya, namun pada suatu waktu ada hal mendesak yang membuat dia harus diantar neneknya pindah ke Jayapura dan tinggal bersama dengan Mak’denya dan harus berpisah dari neneknya.

Galao Ma Permata
Alkisah di sebuah kampung bernama Galao yang berada di Halmahera Utara hiduplah sebuah keluarga kecil yang hidup bahagia, beranggotakan Ayah, Ibu, dan empat orang anak perempuan.

Ahmad, Tete Kana Ma Dano yang Una Duka se Gogoru
Cerita ini berkisah tentang Ahmad dan kakek Kana. Ahmad, anak kecil yang berjiwa kritis, penuh rasa ingin tahu. Kakek Kana, kakek kesayangannya sekaligus teman berbagi cerita, pemberi nasehat dan juga guru tempat menimba ilmu.

Dodorobe
Setiap permainan membutuhkan kerja sama dalam satu tim. Sama halnya permainan dodorobe yang dimainkan oleh Ai, Au, dan Oi. Selain kerja sama, ketiga tokoh tersebut juga mengajak pembaca untuk selalu bersikap mandiri, kreatif, dan bernalar kritis.

Tampurung Terbang
Cafi Soro
Jangan pernah takut mencoba sesuatu hal yang baru. Setiap anak mempunyai kelebihan dan kemampuan masing- masing. Keberhasilan Adi tidak ditentukan dari media (tampurung) yang digunakan, melainkan pada tekad dan kemampuan diri sendiri.

Vivi, Si Ogo Nyinga!
Jangan tergesa-gesa dan harus selalu tenang jika sedang melakukan sebuah pekerjaan.

Bembi, Tabadiku Loreng
Tokoh Bembi dalam cerita ini mengajak kita untuk tidak melupakan alat-alat tradisional di era yang semakin canggih seperti sekarang ini. Selain harganya yang murah, bahan untuk membuat alat-alat tradisional tersebut juga masih mudah diperoleh. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa pengrajin alat-alat tradisional sudah semakin berkurang dan sudah jarang dijumpai.

Saloi
Cerita ini mencoba mengenalkan salah satu wadah yang digunakan oleh masyarakat Maluku Utara untuk mengangkut hasil kebun (pala, cengkih, dan pisang).

Re Asek Sado
Ada banyak permainan tradisional yang bisa dimainkan. Seperti yang dimainkan oleh Egi dan teman-temannya. Selain mendapatkan banyak teman, permainan tradisonal juga tidak membutuhkan banyak uang. Cukup memanfaatkan benda-benda bekas yang ada di sekitar rumah.

Komo Paloi Laut
Mari menjaga laut dengan memakai alat pancing ikan tradisional, salah satunya Cofo. Dengan menggunakan alat tangkap tradisional ini, kita dapat menjaga ekosistem biota laut, menjaga budaya leluhur yang diturunkan secara turuntemurun, serta menjaga laut dari kerusakan. Agar generasi juga dapat melihat, merasakan, dan menikmati alam laut yang begitu Indah. Jaga laut, jaga bumi, lestarikan alam.

Makarana Si Manis
Gula Tare adalah sejenis permen bagi generasi anak 1980--1990-an. Gula Tere berbahan dasar yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Kini Gula Tere mulai jarang dijumpai khususnya di Kota Ternate. Padahal gula tare merupakan salah bagian dari kearifan lokal yang harus dirawat terutama generasi muda. Yuk, kita kenali lebih jauh lagi apa itu gula tare.

Gahi Sou se Gam ma Dorora
Buku ini mengajak pembaca untuk mengenal salah satu kearifan lokal yang di Maluku Utara khususnya di Kota Tidore Kepulauan. Kurangnya referensi dan dokumentasi terkait ritual syukuran kampung di Kota Tidore Kepulauan menjadikan buku ini patut untuk dibaca.

Gam Tomayou
Kampung Tomayou adalah salah satu kampung di Kota Tidore Kepulauan yang letaknya di atas bukit. Melalui buku ini, akan disajikan keindahan kampung dan tradisi adat yang sering dilakukan oleh masyarakat kampung Tomayou yaitu doa syukuran panen duren, membuat perahu juanga, membuat tifa gururu, dan kabata (nyanyian daerah Tidore Kepulauan).

Dung! Dung! Dung!
Cerita ini mengajak kita untuk selalu mengingat alat musik tradisional di Maluku Utara. Bukan hanya kaya akan rempah, Maluku Utara juga kaya akan seni dan budaya. Ayo, kita kenali lebih dalam lagi alat musik tradisional di Maluku Utara.

Kaka Madoto
Laut adalah salah satu tempat untuk mencari rejeki. Laut yang rusak dan tercemar tidak akan menghasilkan ikan yang banyak. Menangkap ikan dengan cara tradisonal (mangael) seperti yang dilakukan oleh Giyo, Arul, dan Hilmi adalah salah satu cara untuk menangkap ikan tanpa harus merusak terumbu karang, tempat berkembang biak ikan, dan biota laut laut. Jaga laut, jaga alam!

Upa No Tofore, Fuli
Fisik bukan halangan untuk meraih sebuah cita-cita dan keinginan. Setiap orang punya hak untuk terus mencoba. Fuli adalah salah satu contoh anak yang selalu ingin belajar dan mencoba sesuatu yang baru termasuk tarian Cakalele. Tetaplah mencoba karena hasil tidak akan pernah menghianati proses.

Wus! Wus!
Jika menemukan teman seperti Mimi yang takut akan ketinggian, maka jadilah seperti Nani. Teman yang baik adalah yang mau membantu temannya. Usahakan ada teman ketika hendak melakukan sebuah permainan.

Uri Madehe Ge Sema Ilmu
Cerita ini berusaha menyampaikan kepada pembaca khususnya anak-anak agar mengenal salah satu lembaga atau institusi Pendidikan Agama Islam yang sudah mulai hilang ditelan zaman. Tempat yang cocok untuk membangun karakter moral anak-anak dalam mengenal TPQ, pesantren, dan surau sebagai salah satu tempat menimba ilmu keagamaan.

Koma Gagaweang
Buah pala adalah salah satu tanaman yang berasal dari kepulauan Maluku. Cerita GaraGara Galah ini akan mengenalkan lebih dalam mengenai buah pala. Cerita ini juga mengajak pembaca untuk tidak berbuat sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri. Jadilah anak yang bermanfaat bagi orang lain.

Ka I Dadi
Tokoh Riska dalam cerita ini mengajarkan pembaca agar menjadi orang yang rajin dan pantang menyerah demi meraih sesuatu yang kita inginkan. Oleh karna itu, kita harus mencoba sesuatu dan jangan takut gagal. Saat kita sudah mencoba melakukan sesuatu, maka sesungguhnya kita sudah berhasil.

Malaha Moya
Mencoba sesuatu yang baru itu sah-sah saja. Tetapi harus selalu ingat, perlu didampingi oleh orang dewasa atau yang sudah berpengalaman. Cerita ini mengajarkan kepada pembaca bahwa sebelum berenang terlebih dahulu melakukan pemanasan.

Pluk! Pluk! Pluk!
Suka marah adalah salah satu sifat yang tidak baik. Sama halnya dengan tokoh Ris yang ada di dalam buku ini. Tidak ada yang mau berteman dengan Ris jika sifat marahnya tidak diubah. Jadi, jangan jadi anak yang suka marah karena akan dijauhi oleh orang-orang di sekitar. Sebaliknya, jadilah anak yang murah senyum maka kamu akan didatangi banyak orang untuk bermain.

Lallawa Koba-koba
Jangan pernah menganggap remeh orang lain. Bisa jadi, dia lebih mampu dari pada kita. Sama halnya dengan tokoh yang ada dalam cerita ini. Muti dianggap tidak bisa memainkan permainan koba-koba oleh Madan. Namun pada akhirnya, Madan kalah dari Muti.
KAMUS DWIBAHASA BULI-INDONESIA
Penulis : Wa Ija Abdul Malik, dkk
Tebal Halaman : XVI + 154 hlm.
Ukuran : 14,5 x 21 cm
ISBN : 978-623-194-040-7
Link Unduh : Buku Digital
Sinopsis:
Kamus Dwibahasa Buli-Indonesia merupakan salah satu upaya kerja Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara melalui salah satu kegiatan kebahasaan dalam rangka mendokumentasikan bahasa daerah yaitu bahasa Buli di Kabupaten Halmahera Timur. Lema dalam kamus ini disusun menurut abjad, yaitu dari abjad A sampai Y dengan jumlah yang masih terbatas, yaitu berjumlah 1050 lema.









Buku suara (audiobook)
Mangkubumi Rade
Cerita dalam buku Antologi Cerita Rakyat Tidore, Hikayat Jojau. Penulis cerita: M. Amin Faroek dan Ryan M. Khamary. Versi cetak dan digital: Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara tahun 2021. Pencerita: Mariati Atkah (narator utama), Anjasmoro Wibowo (Kaicil Rade), dan Supriadi (Gubernur Antonio Galvao). Ilustrasi musik: Folakatu Art Tidore (Dance Tidore).
Kucing Bermata Besar dan Kera Hitam
Salah satu cerita dalam Antologi Cerita Rakyat Tidore, Namo Baikole. Cerita oleh Ryan M. Khamary. Versi cetak dan digital oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara Tahun 2021. Pencerita: Sri Rejeki Manalu. Ilustrasi musik oleh Joe Alfaraby/Mixroba Studio.
Mengunjungi Rumah Adat Sasadu
Cerita: Eva Yenita Syam. Versi cetak dan digital: Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara Tahun 2019. Pencerita: Fadriah Syuaib. Ilustrasi musik: Fadriah Syuaib.